Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Tuesday, August 7, 2018

Crypto - Hi bro, Jepang memang salah satu negara yang melegalkan Bitcoin, Gelombang popularitas cryptocurrency di Jepang telah melahirkan banyak hal - hal baru, Awal tahun ini terdapat kelompok pop yang dikenal sebagai 'Virtual Currency Girls' atau Gadis mata uang digital.

Dilansir dari halaman CointelegraphKarena sikap yang bisa dikatakan santai terhadap cryptocurrencies, pemerintah Jepang telah menciptakan suasana yang berkembang untuk cryptocurrencies di negara ini. Sementara Korea dan Cina telah menerbitkan peraturan berat untuk pengguna cryptocurrency.

KasoTsuka Shojo, Image : The Verge

Belakangan telah lahir kelompok baru Pop Jepang (J-Pop) yang memiliki tujuan untuk memperkenalkan masyarakat tentang cryptocurrency. 

Gadis Mata Uang Virtual

Gadis mata uang virtual terdiri dari delapan anggota band yang dikenal sebagai 'KasoTsuka Shojo.' Setiap penyanyi menggunakan identitas sejumlah mata uang virtual yang berbeda, bisa dilihat dari topeng yang mereka pakai.

Topeng yang dipakai oleh delapan personel girlband tersebut yaitu Nem (XEM), Bitcoin Cash (BCH), MonaCoin (MONA), Bitcoin (BTC), Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Neo (NEO), dan Ripple (XRP).

J-Pop sendiri telah besar sejak didirikan pada tahun 1990-an dan tampaknya grup musik di Jepang bisa merintis cara baruuntuk menyebarkan informasi tentang cryptocurrency dan potensi keuntungan menggunakan cryptocurrency oleh masyarakat Jepang.

Menurut pemimpin kelompok itu, Rara Naruse yang baru berusia 19 tahun, kelompok pop ini berharap untuk dapat memperkenalkan tujuan penggunaan cryptocurrencies, seperti dikutip dari media Japan Today:

"Unit ini (KasoTsuka Shojo) tidak untuk mempromosikan spekulasi atau investasi. Dari berbagai mata uang virtual yang ada, kami telah hati-hati untuk memilih beberapa mata uang, yang pasti ada di masa depan untuk memperluas pemahaman publik, serta menggunakan hiburan sebagai media kami . "

Menurut AFP, kelompok itu telah mengadakan konser pertama pada Jumat, 12 Januari lalu di Tokyo.

Bersumber dari Telegraph.co.ukGirl band Jepang ini dibayar dalam bentuk cryptocurrency untuk tiket dan barang dagangan lain di konsernya, mereka menyatakan bahwa mereka telah menolak tawaran untuk dibayar dalam mata uang yen meskipun diperkirakan ada 300 juta perampok cyber di bursa mata uang cryptocurrency Jepang, yang dapat membahayakan dalam pembayaran band ini.

Hinano Shirahama, yang mewakili anggota Bitcoin dari band tersebut mengatakan, “Manajer kami (telah) menawarkan untuk membayar kami dalam yen, tetapi kami menolak.”

Nah bagi sobat yang penasaran sama aksi mereka, silahkan nonton videonya di Youtube :


EmoticonEmoticon